Nama Yayan Ruhian bukan sekadar dikenal sebagai aktor laga, tetapi juga sebagai maestro pencak silat yang membawa seni bela diri Indonesia ke panggung perfilman internasional. Dari film lokal penuh aksi seperti Merantau dan The Raid, hingga tampil di film global seperti Star Wars: The Force Awakens dan John Wick 3, Yayan telah menorehkan jejak emas sebagai salah satu ikon seni bela diri modern Indonesia.
🧍♂️ Profil Singkat Yayan Ruhian
-
Nama lengkap: Yayan Ruhian
-
Tempat lahir: Tasikmalaya, Jawa Barat
-
Tanggal lahir: 19 Oktober 1968
-
Keahlian: Pencak Silat (aliran Pencak Silat Tenaga Dasar)
Yayan memulai karier sebagai pelatih silat dan instruktur bela diri sebelum terjun ke dunia film. Ia dikenal luas sebagai pelatih dan koreografer aksi yang memiliki gerakan lincah, cepat, dan mematikan—namun tetap indah secara estetika.
🎬 Karier di Dunia Film
Yayan Ruhian mulai dikenal secara nasional dan internasional setelah membintangi film:
-
Merantau (2009) – sebagai Eric, lawan main Iko Uwais, memperkenalkan silat Minang.
-
The Raid (2011) – memerankan “Mad Dog”, karakter brutal yang ikonik dan disegani.
-
The Raid 2: Berandal (2014) – sebagai “Prakoso”, pembunuh bayaran yang kompleks dan emosional.
Performa intens dan realistis Yayan membuatnya dilirik oleh sineas luar negeri. Ia kemudian muncul di:
-
Star Wars: The Force Awakens (2015) – sebagai salah satu anggota Kanjiklub, kelompok pemburu bayaran galaksi.
-
Beyond Skyline (2017) – film sci-fi Hollywood di mana ia menunjukkan kemampuan bela diri dalam skenario alien-invasi.
-
John Wick: Chapter 3 – Parabellum (2019) – bertarung langsung melawan Keanu Reeves dalam adegan koreografi silat yang memukau.
🥋 Pencak Silat sebagai Identitas
Yayan Ruhian tetap konsisten menjunjung tinggi silat sebagai jati diri. Ia kerap menyatakan bahwa semua peran yang ia mainkan, baik sebagai penjahat maupun pahlawan, bertujuan memperkenalkan pencak silat kepada dunia. Ia juga aktif dalam pelatihan silat di dalam dan luar negeri, dan menjadi juru bicara tak resmi seni bela diri Nusantara.
“Saya tidak mengejar menjadi bintang film. Saya ingin silat dikenal dunia,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
🌟 Kontribusi di Balik Layar
Selain berakting, Yayan juga menjadi koreografer aksi di berbagai film Indonesia dan internasional. Ia terlibat dalam perencanaan pertarungan dan pengembangan karakter bela diri di sejumlah produksi besar. Keahliannya dalam menggabungkan silat tradisional dengan gerakan sinematik modern menjadikannya figur penting di industri film laga Asia.
📺 Proyek Terbaru
Pada tahun 2025, Yayan dikabarkan tengah menyelesaikan film laga kolaborasi Indonesia-Korea Selatan yang mengangkat kisah agen rahasia lintas negara, di mana ia menjadi pemeran utama dan koreografer laga. Ia juga tengah memproduksi film dokumenter tentang sejarah pencak silat dan dampaknya terhadap budaya pop global.
✅ Kesimpulan
Yayan Ruhian adalah lebih dari sekadar aktor laga—ia adalah duta budaya Indonesia yang memperkenalkan kekuatan pencak silat kepada dunia. Dengan dedikasi tinggi, kerendahan hati, dan semangat untuk mengangkat seni bela diri lokal, Yayan telah menjelma menjadi simbol kekuatan budaya Indonesia di kancah global.