Transjakarta Uji Coba Layanan Gratis untuk Pelajar Pemegang KJP Plus

Pemprov uji coba transjakarta gratis pemegang KJP - ANTARA News

Jakarta, Juli 2025 – PT Transjakarta, bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, sedang menguji coba layanan gratis khusus untuk pelajar pengguna Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, sebagai bagian dari program inklusi transportasi menuju pelayanan yang lebih ramah pelajar.


πŸŽ“ Siapa yang Berhak?

  • Pelajar sekolah dasar hingga menengah yang tercatat sebagai pemegang KJP Plus.

  • Selain itu, terdapat 15 kelompok masyarakat yang juga menikmati layanan bebas tarif setiap hari, seperti lansia, penyandang disabilitas, PNS/ASN, pekerja kontrak, dan keluarga miskin perkotaan poskota.co.id+2news.seatoday.com+2rm.id+2.


🚍 Tujuan & Manfaat Uji Coba

  • Mendorong orientasi pendidikan dan memudahkan akses belajar bagi pelajar dari berbagai wilayah Jakarta.

  • Mengurangi beban biaya transportasi untuk keluarga pelajar, sekaligus meningkatkan penggunaan transportasi publik massal.

  • Mendukung visi Jakarta menjadi kota inklusif dengan akses transportasi yang setara bagi semua kalangan masyarakat.


πŸ“… Durasi dan Mekanisme

  • Uji coba layanan gratis ini bersifat berkelanjutan dan diberlakukan setiap hari hingga ada evaluasi resmi dari pihak PT Transjakarta dan Pemprov DKI.

  • Pelajar wajib tap-in menggunakan KJP Plus saat naik Transjakarta untuk dapat menikmati fasilitas gratis.

  • Penerapan ini mengikuti regulasi layanan sosial yang diatur oleh Pemprov DKI dan dioperasikan oleh Transjakarta sebagai BUMD.


πŸ’¬ Pernyataan Resmi PT Transjakarta

  • Juru bicara Transjakarta, Tjahyadi DPM, menyebut program ini sebagai komitmen memperluas akses pendidikan melalui transportasi ramah pelajar.

  • DPM juga menekankan bahwa integrasi tarif gratis ini sejalan dengan kebijakan inklusif tarif Rpβ€―0 (nol rupiah) bagi kelompok rentan sesuai Pergub DKI.


βœ… Kesimpulan

Uji coba layanan Transjakarta gratis bagi pelajar KJP Plus merupakan langkah inovatif menuju sistem transportasi yang inklusif dan mendukung pendidikan. Jika berjalan efektif, program ini dapat diperluas dan menjadi model kebijakan transportasi berbasis kebutuhan sosial.