
Brighton & Hove Albion gagal mengamankan kemenangan pada pekan pembuka Premier League setelah Fulham menyamakan kedudukan di menit 90+6 lewat Rodrigo Muniz. Sebelumnya, Matt O’Riley membawa tuan rumah unggul dengan penalti menit 55—hadiah setelah Georginio Rutter dijatuhkan di kotak oleh Sander Berge. Gol penyeimbang Muniz lahir dari situasi sepak pojok Harry Wilson yang tak dibersihkan sempurna, lalu disambar keras sang penyerang dari sudut sempit.
Jalannya Laga
Babak pertama berjalan hati-hati. Brighton-nya Fabian Hürzeler menguasai bola dan mengalirkan progresi lewat kiri (Kaoru Mitoma) sambil menyiapkan cutback untuk O’Riley. Fulham fokus menutup koridor tengah dan menunggu momen bola mati. Setelah jeda, Rutter memancing pelanggaran Berge; O’Riley mengeksekusi titik putih rendah ke kiri untuk 1–0 (55’). Fulham merombak lini depan, memasukkan Rodrigo Muniz untuk mengejar. Pada detik-detik akhir, sepak pojok Wilson memantul di kerumunan; Muniz mengontrol sekejap dan melepaskan tembakan setengah voli—1–1 (90+6’). Premier League dan ESPN mencatat penyama lewat injury time yang sangat telat.
Momen Kunci
-
55’ — Penalti O’Riley (1–0). Pelanggaran Berge pada Rutter; eksekusi O’Riley dingin.
-
90+6’ — Muniz (1–1). Corner Wilson gagal disapu; Muniz menghukum Albion.
Apa Kata Klub/Pelatih
-
Fabian Hürzeler mengakui rasa “menyakitkan” kebobolan di detik akhir, namun menekankan banyak hal positif: struktur bertahan rapi dan intensitas tanpa bola sudah terlihat—yang kurang hanya menutup pertandingan.
-
Laporan resmi Brighton juga menulis mereka “gagal meraih kemenangan pembuka kelima beruntun” setelah disamakan di menit ke-96.
-
Media Inggris menyorot Muniz—yang dikaitkan rumor bursa—sebagai super-sub yang kembali merebut hati fans Fulham.
Analisis Taktis (Singkat)
-
Brighton (2-3-5 saat build-up): O’Riley sering menjadi target second-line runner di half-space; peluang untuk gol kedua muncul tetapi penyelesaian akhir dan keputusan umpan terakhir kurang tajam.
-
Fulham: Marco Silva menyimpan energi untuk 15 menit terakhir: tambah agresi, tekankan bola mati. Hadiahnya jelas—set-piece menentukan poin tandang. (Skema & pola selaras dengan laporan resmi liga dan ringkasan klub).
Implikasi
Brighton kembali diingatkan manajemen fase akhir—tema yang kerap muncul musim lalu (unggul dulu, gagal “mengunci”). Untuk Fulham, poin tandang di pekan pembuka adalah suntikan kepercayaan diri, apalagi dengan opsi no.9 seperti Muniz yang efektif dari bangku cadangan.