
Jakarta, 11 Agustus 2025 — Media sosial diramaikan dengan unggahan berjudul “Saldo DANA Kaget Rp500.000 Cair Hari Ini” yang diklaim bisa langsung masuk ke akun pengguna hanya dengan mengklik tautan tertentu. Fenomena ini memicu antusiasme sekaligus kekhawatiran, karena banyak tautan yang beredar ternyata bukan dari kanal resmi DANA Indonesia dan berpotensi menjadi modus phishing.
Bagaimana Modus Ini Bekerja
Berdasarkan pantauan, pola penyebaran “Saldo DANA Kaget” abal-abal biasanya meliputi:
-
Tautan dibagikan di grup WhatsApp, Facebook, atau TikTok, sering kali disertai ajakan klik cepat karena kuota terbatas.
-
Situs palsu tersebut meniru tampilan resmi aplikasi DANA, lengkap dengan logo dan warna khasnya.
-
Pengguna diarahkan untuk login menggunakan nomor ponsel dan kode OTP.
-
Data login ini kemudian digunakan oleh pelaku untuk mengambil alih akun korban dan menguras saldo.
Klarifikasi Resmi dari DANA
Pihak DANA Indonesia menegaskan:
“Program resmi Saldo Kaget hanya dibagikan melalui aplikasi DANA dan akun media sosial terverifikasi. Kami tidak pernah meminta kode OTP di luar aplikasi resmi.”
DANA mengimbau pengguna agar selalu memastikan:
-
Mengunduh aplikasi hanya dari Google Play Store atau App Store.
-
Mengecek alamat situs (domain) sebelum memasukkan data.
-
Tidak membagikan kode OTP kepada siapa pun.
Risiko bagi Korban
-
Saldo hilang dalam hitungan menit.
-
Data pribadi (nomor telepon, email, bahkan data KTP) disalahgunakan.
-
Potensi menjadi target penipuan lanjutan.
Tips Menghindari Penipuan “Saldo Kaget”
-
Selalu verifikasi sumber informasi di kanal resmi DANA.
-
Gunakan fitur keamanan tambahan seperti PIN transaksi.
-
Jangan klik tautan dari sumber tidak jelas, meski dibagikan oleh teman atau keluarga.
-
Laporkan tautan mencurigakan ke pihak DANA dan Kominfo.
Analisis Pakar Keamanan Digital
Pakar siber menilai promo palsu seperti ini memanfaatkan psikologi FOMO (Fear of Missing Out), membuat orang tergesa-gesa mengklik tanpa memverifikasi.
“Ini trik klasik, tapi masih banyak yang terjebak karena iming-iming uang instan. Edukasi literasi digital harus terus diperkuat,” ujar analis keamanan dari ICT Watch.